1. QS. Al-Muzammil (1-20)
Bagian I : ayat 1-19
Bagian II : ayat 20
Bagian I (Ayat 1-19)
- Al-Iqo (Nada, tekanan, dan irama bernuansa kelembutan, ketenangan, dan keagungan)
a. Taklif (Tugas dan beban yang agung)
b. Urusan yang serius
c. Kedahsyatan yang bertubi-tubi, 3 macam kedahsyatan yang bertubi-tubi:
- Ucapan yang berat
- Ancaman yang menakutkan
- Posisi atau jabatan
- Al-mutawa (kandungannya)
Persiapan Taklif:
1. Qiyamul Lail secara khusus
2. Sholat
3. Membaca qur’an dengan tartil
4. Dzikir dengan pebuh kekhusyuan
5. Tawakkal kepada Allah
6. Al-Hazar Al-Jamil
7. Bersabar
8. Membiarkan urusan para pendusta untuk dihadapi oleh Allah SWT
Bagian II (Ayat 20)
Allah memberikan:
- Lamsah (Sentuhan Kelembuatan) à Kasih sayang
- Taujih (arahan) à Untuk melakukan ketaatan kepada Allah
- Talwih ( Isyarat) à Terhadap rahmat dan ampunan Allah
Inti dari surat Al-Muzammil:
- Untuk mengembalikan umat manusia dari kesesatan
- Kesabaran untuk menghadapi sikap manusia yang menyakitkan
- Mujahadah dalam membina hati nurani umat manusia
Harapannya manusia terbebas dari:
- Materi yang menggiurkan
- Kelezatan yang membuat terlena
- Bersantai-santai dan tidak memiliki visi-misi
- Tidur kepanjangan
Sholat Tahajjud menyiapkan fisik dan ruh untuk mengemban amanah, karena sholat malam melatih kita untuk bisa beribadah dalam kondisi yang sangat “berat”
2. QS. Al-Mudatsir
Secara garis besar surat Al-Mudatsir terbagi menjadi 5 penggalan:
- Al-Maqto Al-Awal
a. Diawali dengan panggilan Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk memikul urusan yang besar
b. Allah seakan menserabut nabi saw dari keadaan berselimut menuju jihad
c. Taujih untuk bersiap-siap
d. Taujih kepada Rasulullah dalam memikul urusan yang besar
Bekal rasulullah dalam mengemban risalah, memakai taujih robbani:
- Fa Robbaka fa Kabbir
- Tsiabaka fa Thahhir
- Arrujza Fahjur
- Wa tamnun tas taqtsir
- Wa lirobbika fasbir
- Al-Maqto Ats-Tsani
Ancama Allah kepada yang mendustakan hari akhirat
- Al-Maqto Ats-Tsalits (mulai dari ayat 11-31)
Berisi tentang 3 hal:
1. Ciri atau sifat orang yang mendustakan
a. Allah memberikan kekayaanyang sangat banyak
b. Putra-putra ynag mash hidup yang hadir dengannya
c. Allah melimpahkan kenikmatan dan kedudukan
d. Ia ingin agar Allah menambah nikmatnya
e. Sangat membangkang terhadap ayat-ayat Allah
2. Penyebab Allah menyatakan perang dengan pendusta
a. Ia telah berpikir tentang Al-qur’an, sudah menyiapkan penilaian, berpikir sangat serius dan mendalam
b. Lalu ia mengulangi dan mengulangi apa yang ia pikirkan
c. Wajahnya menjadi muram dan menghitam
d. Menyombongkan diri
e. Menyatakan Al-qur’an adalah sihir
3. Nasib atau perjalanan akhir sang pendusta
Jalan akhirnya menuju neraka
- Al-Maqto Al-Rabi (Mulai dari ayat 32-48)
Pembicaraan tentang neraka saqor;
a. Masyahid kauniyah (Pemandangan alam semesta)
b. Maqom ( Kedudukan ornag-orang yang berbuat dosa)
c. Maqom (Kedudukan Ash-shob Al-Yamin) à menanyakan kepada para pendosa akan dosa-dosa mereka
d. Pengakuan orang-orang yang berbuat buruk/dosa
Kesalahan:
1. Tidak melaksanakan sholat
2. Tidak mengindahkan fakir miskin
3. Suka buang-buang waktu
4. Mendustakan hari pembalasan
- Al-Maqto Al-Khamis (pada bagian terakhir surat)
Tentang sikap Al-Mukadzibin terhadap dakwah (berlari dari tugas-tugas dakwah)
Penyebab:
a. Hasad (Iri/dengki)
b. Takut kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar